Game Sambil Belajar untuk Anak-Anak yang Dapat Diterapkan di Sekolah

Kreatifitas dalam mengajar merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki guru. Pembelajaran yang asik dan menyenangkan akan lebih mudah menstimulus otak siswa dalam memahami materi, daripada pembelajaran yang seram, menakutkan hingga membuat siswa-siswi bosan. Untuk mengantisipasi hal ini, biasanya guru membuat game sambil belajar untuk anak-anak. 

Apalagi untuk para pelajar yang masih duduk di sekolah dasar (SD). Bermain, merupakan aktifitas yang menyenangkan sekaligus menarik perhatian untuk anak-anak. Oleh sebab itu, guru harus pandai berinovasi, merancang strategi-strategi, menciptakan game sambil belajar untuk anak-anak supaya anak-anak antusias saat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM)

4 Contoh Game Sambil Belajar untuk Anak-Anak

Game yang baik bukan hanya bertujuan untuk membuat anak senang saja. Melainkan harus mempunyai nilai atau kandungan tentang edukasi. Jadi, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Berikut referensi game yang mempunyai dampak positif untuk mengasah kemampuan otak anak, melatih emosional anak, dan melatih kerjasama. 

1. Tebak Kata

Tebak kata merupakan salah satu jenis permainan yang dapat mengasah kemampuan otak anak. Pada permainan ini, anak dituntut untuk bisa menebak kata sesuai dengan deskripsi yang diberikan guru. Hal inilah yang akhirnya membuat otak anak melakukan penalaran supaya dapat menjawab dengan benar.

Contoh: Tebak kata Sapi. Langkah pertama yang harus disiapkan guru dalam permainan ini adalah membuat deskripsi tentang sapi. Misal; Badannya besar, kepalanya bertanduk, punya ekor panjang, herbivora, mamalia, dan biasa digunakan Pak Tani untuk membajak sawah. “Siapakah dia?”

Dalam permainan tersebut, guru dapat menyelipkan materi pelajaran tentang herbivora dan karnivora. Materi ini, tentu akan lebih mudah untuk masuk ke dalam otak anak daripada hanya menjelaskan secara manual tanpa didukung permainan. 

2. Bermain Peran

Permainan ini sebenarnya sudah biasa dikalangan anak-anak 90 an. Ini termasuk permainan yang legendaris. Namun, karena hanya dimainkan oleh anak-anak saja tanpa dampingan dari guru, maka, nilai edukasi terkhusus tentang materi pelajaran tidak ada. Berikut contoh permainan yang dapat guru terapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Contoh: Pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan.

Pertama, guru membagi kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Siswa A berperan sebagai pedagang Roti, Siswa B berperan sebagai pembeli, dan siswa C berperan sebagai orang sakit. Ke dua, menyiapkan bahan-bahan. Dalam permainan ini, bahan dan alat yang diperlukan lebih banyak daripada permainan tebak kata.

Alat dan Bahan: Roti atau benda apapun sebagai pengganti roti, uang mainan, dan Tikar.

Rules: Berikan uang sejumlah 20 lembar kepada Siswa B untuk membeli 5 biji roti kepada siswa A yang pada nantinya mau dipakai untuk menjenguk siswa C. Berikan roti 25 biji sebagai dagangan siswa A dan 5 lembar uang. Terahir berikan 3 biji roti kepada siswa A. Dari sini, ilmu penjumlahan dan pengurangan dapat anda terapkan. Masing-masing siswa disuruh menghitung berapa jumlah uang dan roti yang dimiliki. 

Selain dapat ilmu dari sisi materi, dari sisi emosional dan sosial juga dapat. Walaupun sederhana, hal-hal seperti game sambil belajar untuk anak-anak inilah  yang membuat karakter anak bisa tumbuh dengan baik. 

3. Puzzle

Permainan puzzle selain melatih kecerdasan anak, juga dapat melatih tanggung jawab, dan penyelesaian masalah. Supaya nilai edukasi tentang kerjasama bisa di dapatkan juga, dalam permainan ini, guru dapat membentuk kelompok. 

Misal: Materinya tentang mengenalkan bangun ruang. Guru dapat membuat atau menyediakan puzzle yang terkait dengan bentuk-bentuk bangun ruang. 

Pertama, guru membentuk kelompok masing-masing 4 siswa. Setiap kelompok diberikan potongan-potongan puzzle dari beberapa bangun ruang. Kemudian, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memilih gulungan kertas yang didalamnya berisi nama bangun ruang. Setelah masing-masing kelompok menerima gulungan kertas dan sudah mengetahui tentang bangun ruang yang akan dibuat, berikan arahan kepada mereka untuk bekerjasama dengan baik. 

Sebagaimana penjelasan di atas, selain anak dapat lebih mudah menghafal dan mengetahui bentuk-bentuk bangun ruang, anak juga belajar bekerjasama. Karena setiap anak akan mencari potongan dan menyusaikan potongan-potongan tersebut dengan potongan puzzle dari teman-teman lainnya. Kemudian baru disatukan hingga membentuk puzzle yang benar.

4. Gerakan Sesuai Warna

Permainan ini memiliki fungsi yang sangat baik dalam membantu perkembangan atau pertumbuhan motorik anak. Selain itu, dampak positif lainnya adalah melatih anak untuk bisa fokus. 

Contoh: Pelajaran bahasa inggri Materi vocab. Bahan dan alat yang perlu disiapkan guru diantaranya; potongan kertas warna-warni berukuran 5cm x 5 cm, dan 3 wadah untuk tempat menaruh potongan kertas tersebut.

Pertama, guru menulis vocab atau kata yang akan dijadikan bahan materi di atas kertas yang telah disediakan. Kemudian letakkan berjejer wadah-wadah tersebut, dan taruh 1 kertas di atasnya. 

Cara permainannya: Setiap anak di suruh maju bergantian ke tempat yang telah disiapkan. Guru mengajari anak untuk membuat tepukan sesuai warna kertas tersebut. Misal, kertas merah tepuk satu kali, kertas biru tepuk 2 kali, dan kertas hijau tepuk 3 kali. Sambil sang guru mengajari untuk mengucapkan kata bahasa inggris tersebut dengan benar. Setelah itu, anak diarahkan untuk mengulangi sendiri dengan posisi dan warna yang diganti-ganti oleh guru. 

Itulah game sambil belajar untuk anak-anak yang bisa anda gunakan sebagai bahan referensi, supaya bisa menciptakan pembelajaran yang kreatif, asyik, inovatif, dan edukatif.